Yogyakarta, pojoksamber.com- Banyak hal dapat dilakukan untuk
mengkreasikan sampah yang awalnya di anggap sebelah mata oleh sebagian
orang. Dengan sedikit sentuhan seni maka sampah yang tidak memiliki
harga jual berubah menjadi karya seni yang patut di apresiasi dengan
harga mahal.
Di tangan Nur Sahid misalnya , Stereofoam tak terpakai di ubah
menjadi karya seni rupa yang memiliki nilai estetika sekaligus nilai
ekonomis. Nur Sahid yang merupakan koordinator daur ulang Stereofoam
bank sampah bantul di Badegan RT 12 Bantul, Yogyakarta.
Nur Sahid menuturkan bahwa dirinya telah membuat banyak karya seni
dari sterofoam seperti patung garuda, patung Bung karno, replika rumah
dan masih banyak lagi karya lain.
Lewat keterampilannya Nur Sahid pernah melakukan kerja sama dengan
dinas kesehatan setempat untuk membuat karya seni tentang larangan
merokok dalam bentuk patung. Dengan dinas pariwisata yang berkoordinasi
dengan masyarakat yang hidup pantai yang biasanya banyak sampah
Stereofoam yang menepi ke pantai mereka.
Stereofoam lanjut Nur, juga bisa di buat menjadi batu bata yang
kemudian dimanfaatkan untuk pembuatan kolam. “Jadi sterofoam bisa di
buat bata yang nantinya akan dibuat bahan untuk membuat kolam, terang
Nur kepada pojoksamber.com
Lebih lanjut Nur menjelaskan bahwa dalam kelompok pembuat kerajinan
dari bahan dasar sampah Stereofoam, timnya terdiri dari dua puluh orang
sejak berdirinya tahun 2008 pasca gempa Yogyakarta. Tetapi kini yang
aktif hanya beberapa orang saja karena anggota lain harus memenuhi
kebutuhan sehari-hari lewat kerjaan masing-masing.
“Anggota kami ada yang jadi tukang becak, tukang ojek dan ragam
pekerjaan lainnya. Jadi di kelompok ini intinya tidak untuk mencari
makan tapi sekedar gerakan sukarela untuk memanfaatkan sampah agar
lingkungan tidak tercemar,”pungkasnya.
Penulis : Lukman Hakim
0 komentar:
Posting Komentar